Jumat, 27 Februari 2009

nasib negeriku

Entah bagaimana menggambarkan nasib rakyat pada saat ini. Rakyat di zaman ini menghayalkan seorang pemimpin layaknya Abu Bakar ash-Shiddiq, ironisnya “si rakyat” tidak bisa berperilaku sebagaimana perilaku rakyat di zaman khalifah Abu Bakar. Tengoklah siapa rakyat Abu Bakar ash-Shiddiq di kala itu, mereka adalah orang-orang yang dimuliakan Allah dengan surga-Nya, semisal Umar bin Khattab, ‘Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan sahabat-sahabat mulia lainnya. Lalu tengoklah bagaimana keadaan rakyat di zaman ini, di antara mereka adalah para pelaku kesyirikan dan bid’ah, para pezina, lintah darat, pemeras, pembunuh dan peminum kelas berat, sementara para ulama dan orang-orang yang dikatakan agamis sungguh sedikit jumlahnya (itupun jika orang-orang agamis tersebut tidak ikut-ikutan menjual ummatnya untuk kepentingan duniawi).
Krisis keyakinan akan janji-janji Allah merupakan batu sandungan terbesar bagi bangsa ini. Bangsa ini mengarahkan segenap perhatian dan pandangan mata kepada janji-janji barat (kuffar), rayuan gombal orang-orang yang haus kekuasaan, akan tetapi terhadap janji Allah dalam banyak ayat-Nya mereka tidak menyisakan sekalipun hanya sebelah pandangan mata. Padahal hanya dengan mengikuti petunjuk Allah, suatu bangsa akan menggapai kemakmuran, keamanan dan kejayaannya.
lihatlah gelagat anak-anak bangsa ini, mereka berlari kepada selain Allah, mengharap dan beribadah kepada selain Allah. Inilah yang harus direformasi terlebih dahulu. Karena nasib bangsa ini bagaimanapun spektakuler sistem yang berlaku, tetap di bawah kehendak dan ketentuan Allah.
Solusi dari itu semua adalah menyerukan kembali apa yang pernah diserukan oleh Rasulullah r dan para sahabatnya. Imam Malik pernah berkata : “Tidak akan baik keadaan suatu kaum kecuali dengan apa yang telah membuat baik keadaan para sahabat dahulu”. Dengan kata lain kita harus mereformasi setiap bentuk penyelewengan ibadah dan segera menyesuaikan prinsip beragama agar sejalan dengan apa yang dipegang oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Rasulullah r pernah bersabda : “sesungguhnya akan terjadi fitnah (kehidupan yang carut marut, kekufuran dan huru-hara). Maka para sahabat berkata : ‘lalu bagaimana dengan kami wahai Rasulullah ?, bagaimana yang harus kami lakukan ? Beliau bersabda : “kamu kembali kepada perkara (agama) kamu yang pertama (yakni metode beragama para sahabat yang murni, sebelum terjadinya fitnah)” [Ash-Shahihah no. 11, Imam al-Albani]
Setelah membawakan firman Allah di atas (QS. Al-Anfal :53), Syaikh Ali Hasan al-Halabi berkata : “Pertama kali para salafush shalih pendahulu kita, (benar-benar) berpegang teguh pada nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepada mereka. Dan sebesar-besar nikmat Allah adalah aqidah yang benar dan akhlak yang mulia.” Selanjutnya beliau berkata : “Sehingga dengan demikian mereka berhak mendapat pertolongan dari Allah, diteguhkan-Nya kedudukan mereka di muka bumi dan akhirnya seluruh ummat serta bangsa-bangsa tunduk kepada mereka. [Tashfiyah dan Tarbiyah hal. 184-185].

Kamis, 19 Februari 2009

Menangkis Kegelisahan hati

Diantara sarana untuk menangkis kegelisahan yang ditimbulkan oleh ketegangan saraf dan kekalutan hati karena beberapa hal yang mengeruhkan pikiran adalah : Menyibukkan diri dengan melakukan suatu perkejaan atau mengkaji suatu ilmu yang bermanfaat.

Hal ini dapat membuat hati melupakan kekalutan dengan melupakan hal-hal yang mengguncangkannya itu. Bisa jadi ya, karenanya, dapat melupakan beberapa penyebab yang telah membuatnya gundah dan sedih. Dengan demikian jiwanya senang dan kesemangatannya tumbuh dan bertambah. Sarana ini pun bagi mu’min dan selain mu’min adalah sama. Hanya saja, orang mum’min berbeda dan unggul karena iman, keikhlasan dan keberharapannya kepada pahala Ilahi melalui ilmu yang dipelajari dan diajarkannya dan melalui perbuatan baik yang dikerjakannya. Jika perkerjaan itu berupa ibadah, maka ia melakukannya dengan semestinya sebagai ibadah. Jika pekerjaan itu berupa kesibukan kerja dalam urusan duniawi atau aktivitas keseharian yang bersifat duniawi, maka ia sisipkan pada pekerjaan itu niat yang benar dan tujuan agar pekerjaan itu menjadi penolong baginya untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Hal ini memiliki pengaruh yang efektif untuk menangkis kegundahan, kesedihan dan kesusahan.

Berapa banyak orang yang terkena keguncangan dan kekalutan batin, lalu terjangkiti berbagai penyakit. Ternyata terapinya yang manjur adalah ‘melupakan penyebab yang membuat jiwanya kalut dan guncang, dan menyibukkan diri deangan kegiatan yang positif. Salah satu cara mungkin dengan memperbanyak ibadah, aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, atau aktifitas olahraga. Seyogianya kesibukan yang ditanganinya itu adalah hal-hal yang disenangi dan digandrungi jiwa serta dapat memberikan manfaaat yang positif bagi diri dan sekitarnya. Karena, hal itu lebih mengacu untuk terwujudnya tujuan yang bermanfaat itu.
" jadilah orang muslim yang berguna serta memberikan manfaat bagi orang lain"

Makanan apakah "sukuk"

Sukuk Ritel
* Istilah sukuk merupakan istilah yang lebih spesifik dari istilah obligasi syariah yang lazim dipergunakan sebelumnya. Sukuk ini bukan merupakan istilah yang baru dalam sejarah Islam. Istilah tersebut sudah dikenal sejak abad pertengahan,dimana umat Islam menggunakannya dalam konteks perdagangan internasional. Sukuk merupakan bentuk jamak dari kata “sakk”. Ia dipergunakan oleh para pedagang pada masa itu sebagai dokumen yang menunjukkan kewajiban finansial yang timbul dari usaha perdagangan dan aktivitas komersial lainnya ( Securitization, Sukuk, and Fund Management Potentioal to be Realized by Islamic Financial Institutions, Muhammad Ayub,2005).

Dalam Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Sukuk didefinisikan sebagai efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas:
1) kepemilikan aset berwujud tertentu;
2) nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi
tertentu; atau
3) kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.
Jika diperbandingkan dengan instrumen konvesional seperti obligasi dan saham, maka sukuk tidak termasuk dalam dua kategori tersebut. Sukuk tidak termasuk saham karena sukuk memiliki umur yang terbatas atau jatuh tempo (maturity). Disamping itu, sukuk bukan merupakan obligasi karena pembagian keuntungan dalam sukuk dilakukan dengan cara bagi hasil atas proporsi penghasilan atau arus kas yang dihasilkan dari aset yang merupakan underlying dalam transaksi sukuk tersebut. Skema bagi hasil semacam ini sangat berbeda dengan obligasi konvensional, terutama dalam kepastian bagi hasil atau bunga yang diperoleh pemilik dana.

Tujuan Penerbitan Sukuk Ritel
* Penerbitan SUKUK RITEL ini memiliki tujuan yang sama dengan Obligasi yang diterbitkan Pemerintah lainnya (SUN, ORI, SBSN) yaitu untuk membiayai anggaran negara, diversifikasi sumber pembiayaan, memperluas basis investor, mengelola pembiayaan negara dan menjamin tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Negara.

Manfaat Memiliki Sukuk Ritel
* Investasi yang aman (Pemerintah sebagai penjamin)
* Memberikan return yang relatif tinggi (12% gross => 9.6% nett) dibandingkan produk konservatif lain seperti reksadana pasar uang atau deposito.Mendapatkan pembayaran imbalan yang dilakukan secara berkala (perbulan)
* Berpotensi memperoleh Capital Gain, ketika harga sedang naik di Pasar Sekunder

Risiko Memiliki Sukuk Ritel
1. Risiko Gagal Bayar (Default Risk), adalah risiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo. Berhubung yang menerbitkan Pemerintah, risiko ini sangatlah kecil (diasumsikan risk free)
2. Risiko Pasar (Market Risk), adalah potensi kerugian bagi investor (capital loss) karena menjual Sukuk Ritel sebelum jatuh tempo (pada saat nilainya turun)
3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk), adalah kesulitan dalam pencairan, risiko ini bisa disebabkan karena kecenderungan produk syariah di-hold (tidak diperjualbelikan hingga jatuh tempo), tetapi untuk Sukuk Ritel para agen penjual telah menjamin untuk membeli kembali barang yang dijual oleh investor. Risiko yang bisa terjadi adalah investor terpakasa menjual kepada agen penjual dengan harga di bawah harga pasar
4. Apabila pembelian dalam jumlah tidak besar, bunganya yang relatif kecil dan ditransfer ke Bank bisa menjadi tidak signifikan dan bisa terpakai

Jenis – jenis sukuk :
1. Sukuk ijaroh. Menyewakan hak manfaat atas suatu aset kapada pihak lain berdasrkan harga dan periode yang disepakati.
2. Sukuk midharabah perjaian kejasama antara dua pihak yaitu pemodal dan pengelola modal.
3.Sukuk musyarkah kerjasama dua pihak dengan menggabugkan modal untuk sebuah investasi.
4.Sukuk Istisna Kesepatan jual beli dalam rangka pembiayaan suatu proyek barang.

Negara – Negara yang telah menerbit sukuk:
Eropa Jerman, inggris dan kanada.
Timur tengah Dubai, Uni emirat arab, kuwait, Pakistan dan qatar.
Asia Tenggara Malaysia dan singapura.
Nagara yang akan mnerbitkan sukuk :
Asia Jepang, korea ,cina ,india, indonesia

Di tengah krisis keuangan global yang melanda dunia, ternyata dunia Islam telah memberikan jawaban dengan sistem ekonomi syariah yang dapat memberikan maslahat bagi semua umat.

referensi :
STUDI STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DI
PASAR MODAL INDONESIA, BAPEPAM LK.
dan beberapa referensi lain.

Apa potensimu??

Hal yang paling fundamental dalam menentukan kualitas perilaku adalah pengenalan terhadap diri sendiri. Rata-rata manusia hanya menggunakan 0,01% dari kemampuannya artinya masih terdapat potensi 99,99% yang belum termanfaatkan dengan baik (Joice Wycoff, Mind Maping,1991). Dengan kata lain mungkin kita juga termasuk diantara orang yang bahkan tidak menyadari potensi yang sebenarnya kita miliki.
Disamping itu perilaku kita dipengaruhi oleh sikap kita terhadap sesuatu. Sederhananya perilaku yang sifatnya implemanted tadi asalnya dari sikap kita yang masih ada dalam mindset pikiran kita. Sikap yang kita miliki sangat tergantung dari keyakinan kita terhadap konsep, keyakinan dan nilai-nilai yang kita terima sepanjang perjalanan hidup kita.


Berbagai survey dan riset menunjukkan, salah satu factor penentu kegagalan seseorang dalam berkarir adalah ketidakmampuan mengenali, menemukan dan memanfaatkan potensi diri. Hingga tidak berlebihan jika kalangan pebisnis dan para ahli karir mengatakan, potensi diri merupakan asset/modal besar dalam berkarir.

Bahkan dikatakan, “juallah kemampuan atau potensi diri sebagai bekal masa depan”. Karena ketahuilah, semakin dewasa usia kita, semakin besar pula tuntutan untuk hidup mandiri. Karenakita tidak bisa selamanya bergantung pada orang lain.

Lantas apa saja potensi diri itu?

1. Potensi bakat. Semua orang dikarunia bakat. Masalahnya jenis , kuantitas, dan kualitas bakat yang dimiliki setiap orang berbeda satu sama lain. Yang perlu dilakukan adalah mengembangkannya semampu mungkin. Karena Bakat yang diperlihara dan dikembangkan dengan baik dapat mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit. Contohnya, orang yang berbakat di bidang seni suara, jika jalurnya tepat, ia bisa menjadi penyanyi handal dan hebat. Kita yang memiliki bakat melukis atau mendesign, bisa menjadi seorang designer atau pelukis professional. Kita yang memiliki bakat mengarang bisa menjadi pengarang yang hebat dengan menerbitkan cerita-cerita fiksi dalam bentuk novel, cerpen, dsb. Semua ini akan mendatangkan keuntungan materi bagi anda. Jika kita mau mengasah dan menyalurkan bakat dengan benar, maka bakat di dalam diri kita bisa menjadi sandaran masa depan yang cukup mapan.
2. Potensi tenaga . Dalam bidang pekerjaan apapun, selalu membutuhkan tenaga dan kekuatan fisik. Bahkan pada pekerjaan yang mengandalkan kekuatan pikiran seperti ilmuwan sekalipun, tetap memerlukan tenaga yang kuat. Tanpa fisik yang baik mustahil anda dapat bekerja dengan lancar. Tapi tentu saja ada beberapa pekerjaan atau profesi yang lebih banyak mengandalkan tenaga, atlit misalnya, entah itu atlit angkat besi, bulu tangkis, renang dan lain-lain
3. Potensi wawasan. dimiliki oleh kita yang berwawasan dan berpengetahuan luas. Potensi ini dapat diasah dengan banyak membaca dan mengikuti perkembangan berita terkini baik dari dalam maupun luar negeri. Lalu bagaimana caranya menjual wawasan? Umumnya anda yang berwawasan luas, otak anda penuh ide-ide dan gagasan gemilang. Kita dapat mewujudkan ide-ide anda tersebut menjadi suatu pekerjaan yang menghasilkan. Contohnya Kita dapat menjadi pembicara pada seminar-seminar, Kita juga dapat menjadi penulis dan kolumnis dengan menuangkan segala ide dan wawasan anda.
4. Potensi akademik. Potensi akademik merupakan modal utama kita yang dapat kita jual sebagai sandaran masa depan anda. Misalnya, jika basic kita di bidang manajemen, kita dapat dapat menjual potensi akademik kita lewat kantor atau perusahaan yang membutuhkan kehalian manajamen . Jika anda seorang Insinyur Pertambangan, anda dapat menjual potensi anda di perusahaan pertambangan, kilang minyak, dan sejenisnya.

Sempurna jika kita memiliki ke empat potensi tersebut. Tapi jika kita hanya memiliki satu atau dua saja, tidak perlu kerkecil hati. Yang perlu dilakukan adalah mengoptimalkan potensi tersebut. Jika kita memiliki dua potensi, kita tinggal mengkombinasikannnya, menjadi suatu sinergi.

Akan tetapi "Janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik," begitu bunyi wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw, yang tercatat dalam Al Quran surat Al Hasyr:19.
Potensi sejati dalam diri kita tak akan teraktualisasi dengan sempurna bila kita menyepelekan Tuhan Yang Maha Sempurna dalam hidup dan kehidupan kita.

referensi : knowingyourself.wordpress.com
suksespotensidiri.blogspot.com
id.shvoong.com/business-management

Rabu, 18 Februari 2009

Inventarisasi dan Revaluasi Aset Negara: Dalam Menata dan Mengelola Barang Milik Negara


Kita telah lama mendengar ungkapan bahwa negara kita ini kaya. Tapi kita tak pernah tahu secara nyata seberapa kaya Indonesia kita ini.
Pemerintah sebagai pemegang amanah serta kedaulatan rakyat diharapkan dapat mengelola kekayaan negeri ini sesuai yang telah di amanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 untuk menciptakan Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.
Pemerintah melalui Menteri Keuangan melakukan suatu program inventarisasi dan revaluasi aset/kekayaan negara yang dilakukan oleh Dirjen Kekayaan Negara diharapkan akan mampu memperbaiki/menyempurnakan administrasi pengelolaan BMN yang ada saat ini.
Dengan langkah inventarisasi dan penilaian BMN tersebut, diproyeksikan kedepan akan dapat terwujud database BMN yang akurat dan reliable, sehingga dapat dipergunakan bagi kepentingan penyusunan rencana kebutuhan dan penganggaran atas belanja barang dan/atau belanja modal pada kementerian/lembaga negara.
Pengelolaan barang milik negara merupakan fungsi yang sangat strategis dan vital. Dilihat dari sudut politik, hal ini berhubungan langsung dengan kedaulatan rakyat untuk melindungi segenap tumpah darah dan tanah air Indonesia, yaitu bahwa setiap inci wilayah NKRI harus kita jaga dan pelihara agar tidak jatuh ke tangan pihak luar. Sedangkan dari sudut fiskal, pengelolaan barang milik/kekayaan negara harus menjadi concern kita bersama, bahwa hampir kurang lebih 80 % dari komposisi aset/kekayaan negara kita adalah berbentuk aset tetap (tanah dan/atau bangunan), dimana pada LKPP (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat ) beberapa tahun belakangan ini masih menjadi persoalan dan sorotan auditor eksternal pemerintah (BPK) dalam memberikan opini. BPKP pada kesempatan rapat dengar pendapat dengan DPR mengungkapkan bahwa aset negara dihampir 90% lembaga negara belum dikelola secara profesional, dimana aset/kekayaan negara belum terinventarisasi dengan baik dan memadai , baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga berakibat Laporan Keuangan (LK) lembaga negara tersebut kualitasnya buruk.
Peran Menteri Keuangan salah satunya yang berkaitan dengan tugas sebagai Pengelola Barang yang dalam hal ini direpresentasikan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara / DJKN sebagai sosok organisasi yang vital, menjadi garda terdepan mewujudkan best practises tata kelola barang milik/kekayaan negara yang sampai saat ini masih belum tertata dengan baik, sehingga hal ini diharapkan akan mampu menjawab pertanyaan ”Berapa sebenarnya nilai aset/ kekayaan bangsa Indonesia ini, yang terbentang luas dari ujung Sabang sampai Merauke?”.
Ini merupakan suatu tugas dan kewajiban kita sebagai ujung tombak dalam penilaian aset negara. Meskipun ini berat tapi kita dapat melakukannya.

referensi : dari berbagai sumber.

Senin, 16 Februari 2009

Negeriku Ngeriku..

Negeri yang membawa petaka bagi para penduduknya tapi itu bukan salah dari “Sang Negeri” itu sendiri. Petaka itu terjadi karena mentalitas bangsa yang amat sangat buruk. Bayangkan, di era modernisasi saat ini banyak yang makin lama makin tak terkendali, misal Dakwah karena dapat upah, Pornografi atas nama seni, Penindasan berdasar kekuasaan, diperparah dengan eksploitasi kemiskinan demi tuntutan perut yang udah tak kuasa dipenuhi oleh nafsu haram.

Bangsa yang belum dewasa, masyarakat yang belum terbina, demokrasi yang anarki. Apa kita tak pernah berkaca pada realita masyarakat yang tak ingin susah payah berusaha dan hanya suka meminta, Entah ke dukun,paranormal atau jadi pengemis di jalan, asal mereka tidak perlu susah-susah. Mentalitas bangsa yang suka menerabas cari jalan pintas dengan segala cara kalo perlu sikut kanan-kiri, injak yang bawah, dorong yang depan, jatuhkan yang belakang. Apa harus seperti itu?? Para Elit tak pernah memberikan teladan yang baik.

Disisi lain, tayangan yang tiap hari disuguhkan juga tak beda, penuh dengan tayangan yang tak layak dikonsumsi oleh publik. Karena hanya berupa pembodohan masyarakat, musrik, dan hanya “pencuci otak” penonton. Maka jika ingin selamatkan generasi dan bangsa ini, MATIKAN TV ANDA. Itu jawaban radikal atas kasus ini. Minimal ubahlah tontonan yang sehat sehingga dapat menjadi tuntunan bagi kita semua.

Bangsa ini membutuhkan kita atas runtuhnya moral, akhlak, budi pekerti bangsa ini. Tanamkan benih benih nilai Agama. Mulai dari diri kita sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulailah saat ini.(seperti yang biasa diucapkan AA Gym) InsyaAllah. Dan tunggulah Indonesia 10,20,50 tahun lagi.

Jumat, 13 Februari 2009

Wasiat Untuk Para Pemuda

Berikut ini adalah wasiat islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti ibadah, muamalah, akhlak, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiat ini sebagai peringatan kepada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya. Dan agar memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.

1. Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya’ baik dalam perkataan ataupun perbuatan.

2. Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlak.

3. Bertaqwalah kepada Allah dan ber’azamlah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

4. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuha dan perbanyaklah istighfar.

5. Ingatlah bahwa Allah senatiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu dan mengetahui apa yang terbersit di hatimu.

6. Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.

7. Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari’at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak punya pendirian.

8. Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti/mencontohmu dalam mengamalkannya.

9. Peganglah kitab Riyadlush Shalihin, bacalah olehmu dan bacakan pula kepada keluargamu, demikian juga kitab Zaadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim.

10. Jagalah selalu wudlu’mu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.

11. Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid terlebih lagi sahalat ‘Isya dan Fajr (shubuh).

12. Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak seperti bawang putih dan bawang merah. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin.

13. Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.

14. Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

15. Bersegeralah berangkat untuk shalat Jumat dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan kedua karena engkau akan berdosa.

16. Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.

17. Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar’i sebab engkau akan berdosa karenanya.

18. Tegakkanlah shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan terlebih-lebih pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.

19. Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.

20. Bacalah Al-Qur’an dengan mentadaburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur’an itu menjadi hujjah bagimu di sisi rabmu dan menjadi penolongmu di hari qiyamat.

21. Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah baik perlahan-lahan ataupun dikeraskan, apakah dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.

22. Hadirilah majelis-majelis dzikir karena majelis dzikir termasuk taman surga.

23. Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan dan hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.

24. Janganlah engkau panjangkan pakaianmu melebihi mata kaki dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/keangkuhan.

25. Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki.

26. Janganlah engkau menyeruapai wanita dan janganlah engkau biarkan wanita-wanitamu menyerupai laki-laki.

27. Biarkanlah janggutmu karena Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah janggut.” (HR. Bukhari Dan Muslim)

28. Janganlah engkau makan kecuali yang halal dan janganlah engkau minum kecuali yang halal agar doamu diijabah.

29. Ucapkanlah "bismillah" ketika engkau hendak makan dan minum dan ucapkanlah "alhamdulillah" apabila engkau telah selesai.

30. Makanlah dengan tangan kanan, minumlah dengan tangan kanan, ambillah dengan tangan kanan dan berilah dengan tangan kanan.

31. Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.

32. Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridla dan memilihkan makanan yang halal untuknya).

33. Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun perantaranya, karena pelakunya terlaknat.

34. Janganlah engkau mencari keridlaan manusia dengan kemurkaan Allah karena Allah akan murka kepadamu.

35. Ta’atilah pemerintah dalam semua perintah yang sesuai dengan syari’at dan doakanlah kebaikan untuk mereka.

36. Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian.

“Barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya maka hatinya berdosa. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Baqarah: 283)
37. “Dan ber amar ma’ruf nahi munkarlah serta shabarlah dengan apa yang menimpamu.” (Luqman: 17)
Ma’ruf adalah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya , dan munkar adalah apa-apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.

38. Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan baik yang kecil ataupun yang besar dan janganlah engkau bermaksiat kepada Allah dan janganlah membantu seorangpun dalam bermaksiat kepada-Nya.

39. Janganlah engkau dekati zina. Allah berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah kekejian dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra’:32)

40. Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.

41. Wajib bagimua untuk silaturahim dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahim.

42. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu maka bersabarlah.

43. Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.

44. Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.

45. Wajib bagimu untuk duduk bermajelis dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajelis dengan orang-orang yang jelek.

46. Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.

47. Berhiaslah dengan kelemahlembutan, sabar dan teliti. Hatilah-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.

48. Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.

49. Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.

50. Ucapkanlah salam yang disunahkan yaitu "assalamualaikum" dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.

51. Janganlah mencela seorangpun dan mensifatinya dengan kejelekan.

52. Janganlah melaknat seorangpun termasuk hewan dan benda mati.

53. Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan oarng lain karena hal itu termasuk dosa yang paling besar.

54. Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerusakan di antara mereka.

55. Hati-hatilah dari ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apa-apa yang dia benci jika mengetahuinya.

56. Janganlah engkau mengagetkan, menakuti dan menyakiti sesama muslim.

57. Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia karena hal itu merupakan amalan yang paling utama.

58. Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.

59. Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta karena dusta akan mengantarkan kepada dosa dan dosa mengantarakan kepada neraka.

60. Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok dengan satu wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah yang lain.

61. Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.

62. Janganlah menghina orang lain karena tidak ada keutamaan atas seorangpun kecuali dengan taqwa.

63. Janganlah mendatang dukun, ahli nujum serta tukang sihir dan jangan membenarkan (perkataan) mereka.

64. Janganlah menggambar gambar manuasia dan binatang. Sesungguhnya manusia yang paling keras adzabnya pada hari kiamat adalah tukang gambar.

65. Janganlah menyimpan gambar makhluk yang bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.

66. Tasymitkanlah orang yang bersin dengan membaca: "yarhamukallah" apabila dia mengucapkan: "alhamdulillah"

67. Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.

68. Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan hati-hatilah dari menunda-nunda.

69. Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah .

70. Takutlah kepada adzab Allah dan janganlah merasa aman darinya.

71. Bersabarlah dari segala mushibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikamatan yang ada.

72. Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarakan ilmu.

73. Mohonlah surga kepada Allah dan berlindunglah dari nereka.

74. Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.
Shalawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya sampai hari kiamat juga kepada keluarganya dan seluruh shahabatnya.

(Diterjemahkan dari buletin berjudul 75 Washiyyah li Asy-Syabab terbitan Daarul Qashim Riyadl-KSA oleh Abu Abdurrahman Umar Munawwir)

Kamis, 12 Februari 2009

In D' BegiNNinG..

Assalamu'alaikum wr.wb.

Alhamdulillah gw udah punya Blog gue sendiri..N bisa sharing n berekspresi sendiri lebih bebas menjalin komunikasi dengan para user dunia maya. n saling tuker info All things. Siapa tau ini juga berguna buat yang laen klo mau manfaatin juga..hehe.
Sebelum seseorang itu berlari maka, pasti ada langkah pertama dimana itu menjadi titik tolak kita dalam bergerak dan berkembang. Meski kadang kita terjatuh tapi kita pasti bisa bangkit untuk kembali melangkah..
N tak ada sesuatu yang sempurna (hehe... klise banget) jadi gw minta petunjuk dari para kisanak dunia penulisan dalam era kebebasan berkreasi yang bebas, bermanfaat dan bertanggung jawab serta berguna buat diri sendiri dan orang lain..